Sabtu, 05 Oktober 2013

MAKALAH MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN TAHAP PENGEMBANGAN SITEM INFORMASI MANAJEMEN

MAKALAH
MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN TAHAP PENGEMBANGAN
SITEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh  :

Kelompok Empat ( 4 )

FITRUS CERI            : 1110003811004
SOLALA HALAWA : 1110003811020

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Dosen  Pembimbing
DRS. BASO IFING, H,Pd, MH.






FAKULTAS  ILMU  SOSIAL  DAN  ILMU  POLITIK
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2013


KATA PENGANTAR


Puji syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniahnya kepada kami, dimana dalam pembuatan makalah kami yang berjudul “ Sitem Informasi Manajemen’’ Dalam pembuatan makalah kami ini banyak mendapat pelajaran serta kesulitan tetepi berkat bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak, ahirnya makalah ini dapat diselesikan tepat waktu,oleh karena itu maka dari itu kami ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.    Dosen pembina mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2.    Dan pihak-pihak yang telah member kontribusi dalam proses penyusunan.

Kami menyadari sekali,dalam penyususnan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa ataupun masalah tenis penulisan dan jauh dari kata sempurna itu semua semata-mata atas keterbatasan saya dalam proses belajar, oleh karena itu Kami harap kritik dan saran guna memperbaiki kelemahan tulisan saya.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini kiranya makalah ini dapat bermanfaat baik untuk pribadi serta pihak lain yang terinspirasi dari makalah Sistem Informasi Manajemen.



                                                                              Padang, 28 Maret 2013


                                                                              Penulis




Daftar Isi

Kata Pengantar   ………………………………………………            1
Daftar Isi              ………………………………………………            2

 PENDAHULUAN
      1.1.  Latar Belakang ……………………………………….           3         
      1.2.  Identifikasi Masalah ………………………………….           4
      1.3.  Batasan Masalah ……………………………………...           5
      1.4.  Metode Penulisan …………………………………….            6
      1.5.  Tujuan Penulisan Masalah …………………………             7

BAB I PEMBAHASAN
      A.  Model Dalam Pengembangan Sistem Informasi manajemen 8
      B.   Prinsip – Prinsip Pengambangan Sistem …………                9
      C.   Model – Model Pengambangan SIM ………………               10

BAB II TAHAP – TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
            MANAJEMEN …………………………………………         
      A.  Tahap – Tahap Pengembangan SIM ………………….          13
      B.   Peren Manajemen dalam Proses Perencanaan ……              16
      C.    Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan
       beberapa metode…………………………………….               17

       BAB III
            A. Penutup…….... …………………………………            18
            B. Saran ……………………………………………                        19
            C. Daftar Pustaka     …………………………………        20



                                                        BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Dalam suatu instansi pemerintah dan non pemerintah di Indonesia ysng terdiri dari berbagai macam atau model pengembangan system informasin disetiap organisasi masih belum memenuhi tahap – tahap Pengembangan system informasi manajemen. dalam pengembangan system masih banyak terdapat tumpang tindih disetiap para manajemen, disebabkan karena kekuangan informasi dari atasan hingga bawahannya, sehingga apa yang direncanakan dalam organisasi tersebut tidak mudah tercapai secara efektif dan efesiensi. informasi sangat dibutuhkan dalam setiap organisasi untuk mendukung berjalang suatu perencanaan sehingga saling bertukar informasi antar atasan,mengenah dan bawahan. System adalah suatu organ yang saling tergantung antar satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi. Bila suatu system mengalami suatu kekurangan akan mempengaruhi system yang lainnya dan tujuan yang diharapkan kemungkinan besar tidak tercapai.
           
Dalam pengembangan suatu sistem manajemen harus memenuhi suatu tahap – tahap agar tujuan organisasi tersebut dapat terkoordinasi, bekerja sama dengan baik dan dapat menggunakan sumber – sumber daya yang telah ada serta tidak ada penyimpangan dalam manajemen,  sehingga manajemen dapat berjalan sesui dengan yang diharpkan sebelumnya.





BAB II
PEMBAHASAN

MODEL PENGEMBANGAN SITEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Model dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
           
1. Perlunya Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan suatu sistem, ini berarti menyusun sistem yang baru      untuk menggantikan sistem yang lama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya sistem diperbaharui atau diganti yaitu :
  1. Adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem lama seperti
a.       Ketidakberesan
Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan seperti :
- kecurangan-kecurangan, yang mengakibatkan tidak amannya kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data kurang terjamin.
- kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
-  tidak efisiennya operasi.
-  tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
b.      Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan ini seperti kebutuhan akan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Semua ini mengakibatkan sistem lama tidak efektif lagi.
  1. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Disini maksudnya adalah dengan pengembangan system kita dapat mempromosikan usaha kita melalui internet sehingga kita bisa meraih kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan pelanggan.
  1. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atasan pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

2. Tujuan Pengembangan Suatu Sistem
- Memecahkan permasalahan-permasalahan
- Meraih kesempatan-kesempatan
- Memenuhi instruksi yang diberikan
3. Harapan Setelah Pengembangan Sistem Baru

- Perfomance (kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja system yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu) dan response time (rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi).
- Information
Peningkatan kualitas informasi yang didapatkan[2]
- Ekonomis
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
- Efisiensi
Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inpitnya.
- Servis (pelayana)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

4. Prinsip Pengembangan Sistem

Ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu :
  1. Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan, maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
  1. Investasi modal yang besar
System yang dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :
- Semua alternative yang harus diinvestigasi
- Investasi yang terbaik harus bernilai
  1. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
  1. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system
Siklus atau daur hidup pengembangan system (System Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan.
  1. Proses pengembangan system tidak harus urut
Disini dimaksud adalah langkah-langkah dapat dilakukan secara bersamaan.
  1. Jangan takut membatalkan proyek
Proyek yang sudah tidak layak lagi, maka proyek tersebut harus dihentikan atau dibatalkan karena apabila proyek ini diteruskan maka akan membuang dana saja.
  1. Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan system
Kegagalan membuat dokumentasi kerja adalah kesalahan kritis yang dibuat analis system. Dokumentasi ini dibuat pada waktu proses dari pengembangan system, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah dari pengembangan system. Dokumentasi ini nantinya digunakan bahan komunikasi antara analis system dengan pemakai system dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan  pemakai sistem .


B. MODEL WATERFALL

Disebut dengan waterfall karena proses tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

System / Information Engineering and Modeling. Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.[3]
Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.









C. .            Model Model Pengembangan Sistem Informasi yang Umun Dalam
      Perusahaan.
1.  Sistem Lingkaran Terbuka
Perusahaan dengan Sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka, berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya (sumber daya fisik). Ambil contoh perusahaan manufakur, mengolah bahan mentah menjadi bahan produksi siap [4]pakai, Imput,Prosses, Output. Sedikit sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan balik akan sulit untuk dilakukan control atas produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan (collaps).

            2. Sistem Lingkara Tertutup
Dengan sistem tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsure jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan.

            3. Sistem Umpah Balik
Umpan balik yang berguna untuk proses pengendalian adalah Informasi dengan dmensi-dimensi sebagai berikut: Relevansi, Akurasi, Ketepatan Waktu, Kelengkapan .






BAB III
TAHAP – TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

      A . Tahap – tahap pengembangan sistem informasi manajemen
Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi

a. Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi

  daur hidup Pengembangan Sistem.
– Tahap investigasi sistem informasi.
– Tahap analisis sistem informasi.
– Tahap perancangan sistem informasi.
– Tahap pembuatan sistem informasi.

Daur Hidup Pengembangan Sistem
    Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu: yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan.

b. Tahap perencanaan sistem informasi

Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami  permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian membentuk tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendalanya






Tahap ini menjadi sangat penting karena :

 1. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasi
    secara rinci.
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan
    kompetitf.
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran  
    didalam organisasi.
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi  
     tenaga kerja didalam organisasi.
                c. Peran manajemen dalam proses perencanaan

            1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu    
    dan siapa saja yang terlibat baik langsung maupun tidak.
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna       
    menyusun perencanaan SI berbasis komputer, dan jika saat tiba,
    maka para pengelola harus siap untuk mendukung implementasi    
    rencana tersebut.
            d. Tahap analisis sistem informasi
                        Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis 
permasalahan lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan :[5]

Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi kelayakan[6]

1. Kelayakan teknis
2. Pengembalian Teknis
3. Pengembalian Non-ekonomis
4. Hukum dan Etika
5. Operasional
6. Jadwal

e. Faktor-faktor pemodelan SI
            1. Kelayakan organisasi
            2. Memilih kelompok bisnis
            3. Melihat kemingkinan-kemungkinan
            4. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik
            5. Lingkungan operasional sistem
            6. Sistem harga

 f. Tahap perancangan sistem informasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap perancangan, antara lain:
A. Kebutuhan perusahaan.
B. Kebutuhan operator.
C. Kebutuhan pemakai.
D. Kebutuhan teknis.

g. Tahap penerapan sistem informasi
                        Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan  
rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer[7]

            Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain:
1. Paket Aplikasi
2. Pengembangan oleh staf sendiri
3. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan dari pihak luar

h. Tahap evaluasi

            Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.Tahapan proses uji coba, antara lain:

            a.Mengecek alur sistem secara keseluruhan
            b.Melakukan penelusuran pada sampel data
            c.pengecekan

i. Tahap penggunaan dan pemeliharaan

            Pada tahap ini sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, memback-up dan scanning virus.



                                                            BAB  IV

Kesimpulan :

A. Ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu :
1. Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan, maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
2. Investasi modal yang besar
System yang dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :
- Semua alternative yang harus diinvestigasi
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.







B. Model Model Pengembangan Sistem Informasi yang Umun Dalam
    Perusahaan.

  1.  Sistem Lingkaran Terbuka
Perusahaan dengan Sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka, berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya (sumber daya fisik). Ambil contoh perusahaan manufakur, mengolah bahan mentah menjadi bahan produksi siap pakai, Imput,Prosses, Output. Sedikit sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan balik akan sulit untuk dilakukan control atas produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan (collaps).

            2. Sistem Lingkara Tertutup
Dengan sistem tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsure jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan.
            3. . Sistem Umpah Balik
Umpan balik yang berguna untuk proses pengendalian adalah Informasi dengan dmensi-dimensi sebagai berikut: Relevansi, Akurasi, Ketepatan Waktu, Kelengkapan .

C. Tahap – tahap pengembangan sistem informasi manajemen Tahapan-tahapan
      Pengembangan Sistem Informasi :
a. Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi
b. Tahap perencanaan sistem informasi
c. Peran manajemen dalam proses perencanaan
d. Tahap analisis sistem informasi
Saran :

            Dalam pembahasan makalah kami ini yang berjudul “ Model Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dan Tahap – Tahap Pengembangan Sistem Informasi Manajemen, dimana dalam pembahasan makalah kami ini, baik dalam bentuk penulisan maupun dalam bentuk pengajian masih belum sempurna. Oleh karena itu segala keterbatasan kami dalam pembuatan makalah kami ini segala kritik dan masukan yang bersifat membangun semoga dapat bermanfaat bagi kami .

            Dalam hal ini kami juga sangat berterima kasih Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Berkah dan Rahmatnya Kepada kami sejak kami mulaikan makalah kami ini hingga selesai, kami juga tidak lupa berterimakasih yang sebesar - besarnya kepada bapak yang mengasuh bidang study “ Sistem Informasi Manajemen ’’ dimana atas segala arahan dan bimbingan yang telah bapak berikan dalam bentuk makalah ini, lebih – lebih kami juga berterimakasih kepada teman – teman atas segala dukungan dan kerja sama yang baik dalam penyelesaian makalah ini.

            Dalam hal ini , tiada yang bisa kami perbuat selain Doa, semoga Tuhan Memberkati Kita Semua, akhir kata kami mengucapkan terimakasih.










Daftar Pustaka :

J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.I.T.
Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall, 1991Jogiyanto HM. Sistem Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. 2003.
Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory andKenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall. Systems Analysis and Design. Fifth Edition, International Edition. 2003.
Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979Whitten, Bentley and Dittman. Systems Analysis Design Methods. Sixth Edition. Mc.Graw Hill. International Edition, New Jersey, 2004.Yourdon Press, Prentice Hall, 1988



[2] Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall, 1991Jogiyanto HM. Sistem Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. 2003.

[4] A Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979Whitten, Bentley and Dittman. Systems Analysis Design Methods. Sixth Edition. Mc.Graw Hill. International Edition, New Jersey, 2004.Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
[5] Groover, M.P. (1987), Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing, Prentice-Hall of India, New Dehli.
[6] Edwards, L.A., dan Kipper, J.P. (1994),  Computerization: problem and solutions, Hydrocarbon Processing, Juni 1994, h. 57-65.

[7] Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979Raymond McLeod, Jr, Management Information System :
  • J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.I.T.