MAKALAH
MODEL
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN TAHAP PENGEMBANGAN
SITEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun Oleh :
Kelompok Empat (
4 )
FITRUS CERI : 1110003811004
SOLALA HALAWA : 1110003811020
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Dosen Pembimbing
DRS.
BASO IFING, H,Pd, MH.
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniahnya kepada kami,
dimana dalam pembuatan makalah kami yang berjudul “ Sitem Informasi Manajemen’’
Dalam pembuatan makalah kami ini banyak mendapat pelajaran serta kesulitan tetepi berkat bimbingan, pengarahan,
dan bantuan dari berbagai pihak, ahirnya makalah ini dapat diselesikan tepat
waktu,oleh karena itu maka dari itu kami ucapakan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Dosen pembina mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2.
Dan pihak-pihak yang telah member kontribusi dalam proses
penyusunan.
Kami menyadari sekali,dalam
penyususnan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa ataupun
masalah tenis penulisan dan jauh dari kata sempurna itu semua semata-mata atas keterbatasan
saya dalam proses belajar, oleh karena itu Kami harap kritik dan saran guna
memperbaiki kelemahan tulisan saya.
Harapan yang paling besar dari
penyusunan makalah ini kiranya makalah ini dapat bermanfaat baik untuk pribadi serta
pihak lain yang terinspirasi dari makalah Sistem Informasi Manajemen.
Padang,
28 Maret 2013
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………… 1
Daftar Isi ……………………………………………… 2
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………. 3
1.2. Identifikasi Masalah …………………………………. 4
1.3. Batasan Masalah ……………………………………... 5
1.4. Metode Penulisan ……………………………………. 6
1.5. Tujuan Penulisan Masalah ………………………… 7
BAB I PEMBAHASAN
A. Model Dalam Pengembangan Sistem Informasi
manajemen 8
B. Prinsip – Prinsip Pengambangan Sistem ………… 9
C. Model – Model Pengambangan SIM ……………… 10
BAB II TAHAP – TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN …………………………………………
A. Tahap – Tahap Pengembangan SIM …………………. 13
B. Peren Manajemen dalam Proses Perencanaan …… 16
C. Realisasi sistem pada tahap
penerapan ini ditempuh dengan
beberapa metode……………………………………. 17
BAB III
A. Penutup…….... ………………………………… 18
B. Saran …………………………………………… 19
C. Daftar Pustaka ………………………………… 20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam suatu instansi pemerintah dan non pemerintah di
Indonesia ysng terdiri dari berbagai macam atau model pengembangan system
informasin disetiap organisasi masih belum memenuhi tahap – tahap Pengembangan
system informasi manajemen. dalam pengembangan system masih banyak terdapat
tumpang tindih disetiap para manajemen, disebabkan karena kekuangan informasi
dari atasan hingga bawahannya, sehingga apa yang direncanakan dalam organisasi
tersebut tidak mudah tercapai secara efektif dan efesiensi. informasi sangat
dibutuhkan dalam setiap organisasi untuk mendukung berjalang suatu perencanaan
sehingga saling bertukar informasi antar atasan,mengenah dan bawahan. System
adalah suatu organ yang saling tergantung antar satu dengan yang lain dan
saling mempengaruhi. Bila suatu system mengalami suatu kekurangan akan
mempengaruhi system yang lainnya dan tujuan yang diharapkan kemungkinan besar
tidak tercapai.
Dalam pengembangan suatu sistem manajemen harus memenuhi
suatu tahap – tahap agar tujuan organisasi tersebut dapat terkoordinasi,
bekerja sama dengan baik dan dapat menggunakan sumber – sumber daya yang telah
ada serta tidak ada penyimpangan dalam manajemen, sehingga manajemen dapat berjalan sesui
dengan yang diharpkan sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
MODEL
PENGEMBANGAN SITEM INFORMASI MANAJEMEN
A. Model dalam pengembangan sistem
informasi manajemen.
1. Perlunya Pengembangan Sistem
Dalam
pengembangan suatu sistem, ini berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya sistem diperbaharui atau diganti
yaitu :
- Adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem lama seperti
a. Ketidakberesan
Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan seperti :
Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan seperti :
-
kecurangan-kecurangan,
yang mengakibatkan tidak amannya kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data
kurang terjamin.
- kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran dari
data kurang terjamin.
- tidak
efisiennya operasi.
- tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan
organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan ini
seperti kebutuhan akan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Semua ini
mengakibatkan sistem lama tidak efektif lagi.
- Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Disini maksudnya adalah dengan
pengembangan system kita dapat mempromosikan usaha kita melalui internet
sehingga kita bisa meraih kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan dan
meningkatkan pelanggan.
- Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan system yang baru dapat
juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atasan pimpinan ataupun
dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
2. Tujuan Pengembangan Suatu Sistem
- Memecahkan permasalahan-permasalahan
- Meraih kesempatan-kesempatan
-
Memenuhi
instruksi yang diberikan
3. Harapan Setelah Pengembangan Sistem Baru
-
Perfomance (kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja system
yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput (jumlah
dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu) dan response time
(rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi).
-
Information
Peningkatan kualitas informasi yang
didapatkan[2]
- Ekonomis
Peningkatan terhadap
manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang
terjadi.
- Efisiensi
Peningkatan terhadap efisiensi
operasi. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inpitnya.
- Servis (pelayana)
Peningkatan terhadap pelayanan yang
diberikan oleh system.
4. Prinsip Pengembangan Sistem
Ada beberapa prinsip yang tidak
boleh dilupakan yaitu :
- Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan,
maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system
harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
- Investasi modal yang besar
System yang
dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar. Investasi modal harus
mempertimbangkan 2 hal yaitu :
-
Semua alternative yang harus
diinvestigasi
-
Investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang
menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya,
penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang
yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat
memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system
Siklus atau daur hidup pengembangan
system (System Development Life Cycle
atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja
yang harus dilakukan.
- Proses pengembangan system tidak harus urut
Disini dimaksud adalah
langkah-langkah dapat dilakukan secara bersamaan.
- Jangan takut membatalkan proyek
Proyek yang sudah tidak layak lagi,
maka proyek tersebut harus dihentikan atau dibatalkan karena apabila proyek ini
diteruskan maka akan membuang dana saja.
- Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan system
Kegagalan
membuat dokumentasi kerja adalah kesalahan kritis yang dibuat analis system.
Dokumentasi ini dibuat pada waktu proses dari pengembangan system, karena
dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah dari
pengembangan system. Dokumentasi ini nantinya digunakan bahan komunikasi antara
analis system dengan pemakai system dan dapat digunakan untuk mendorong
keterlibatan pemakai sistem .
B. MODEL WATERFALL
Disebut dengan waterfall karena
proses tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya
dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya
tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall
dapat dilihat pada gambar berikut :
Pressman
memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan
tahapan-tahapan model waterfall pada
umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam
model ini menurut Pressman:
System
/ Information Engineering and Modeling. Pemodelan ini diawali dengan
mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam
bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat
berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
Software
Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat,
maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dsb. Dari
2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan
sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.[3]
Design.
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasi ke dalam bentuk “blueprint” software
sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang
telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka
proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
Coding.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain
tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin,
yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan
implementasi dari tahap design yang
secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah
diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus
diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar
sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance.
Pemeliharaan suatu software
diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya
hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang
tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan
diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada
pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
C.
. Model Model Pengembangan Sistem Informasi yang Umun Dalam
Perusahaan.
1.
Sistem Lingkaran
Terbuka
Perusahaan dengan Sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka,
berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya (sumber daya
fisik). Ambil contoh perusahaan manufakur, mengolah bahan mentah menjadi bahan
produksi siap [4]pakai,
Imput,Prosses, Output. Sedikit sekali perusahaan yang
memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan
balik akan sulit untuk dilakukan control atas
produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada
kebangkrutan (collaps).
2.
Sistem Lingkara Tertutup
Dengan sistem tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan
dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsure
jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan.
3. Sistem Umpah Balik
Umpan balik
yang berguna untuk proses pengendalian adalah Informasi dengan dmensi-dimensi
sebagai berikut: Relevansi, Akurasi,
Ketepatan Waktu, Kelengkapan .
BAB
III
TAHAP
– TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A . Tahap
– tahap pengembangan sistem informasi manajemen
Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem
Informasi
a. Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi
– daur hidup Pengembangan Sistem.
– Tahap investigasi sistem informasi.
– Tahap analisis sistem informasi.
– Tahap perancangan sistem informasi.
– Tahap pembuatan sistem informasi.
Daur Hidup Pengembangan Sistem
Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu: yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan.
b. Tahap perencanaan sistem informasi
Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu: yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan.
b. Tahap perencanaan sistem informasi
Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan
mendefinisikannya secara rinci, kemudian membentuk tujuan pembuatan sistem dan
mengidentifikasi kendala-kendalanya
Tahap ini menjadi sangat penting karena :
1. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasi
secara rinci.
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan
kompetitf.
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran
didalam organisasi.
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi
tenaga kerja didalam
organisasi.
c. Peran manajemen dalam proses perencanaan
1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu
dan siapa saja yang
terlibat baik langsung maupun tidak.
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna
menyusun perencanaan SI
berbasis komputer, dan jika saat tiba,
maka para pengelola
harus siap untuk mendukung implementasi
rencana tersebut.
d.
Tahap analisis sistem informasi
Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis
Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis
permasalahan lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan
:[5]
Menurut Mc. Leod
terdapat 6 dimensi kelayakan[6]
1. Kelayakan teknis
2. Pengembalian Teknis
3. Pengembalian Non-ekonomis
4. Hukum dan Etika
5. Operasional
6. Jadwal
e. Faktor-faktor pemodelan SI
1. Kelayakan organisasi
2. Memilih kelompok bisnis
3. Melihat kemingkinan-kemungkinan
4. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik
5. Lingkungan operasional sistem
6. Sistem harga
f. Tahap perancangan sistem informasi
1. Kelayakan organisasi
2. Memilih kelompok bisnis
3. Melihat kemingkinan-kemungkinan
4. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik
5. Lingkungan operasional sistem
6. Sistem harga
f. Tahap perancangan sistem informasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap perancangan, antara lain:
A. Kebutuhan perusahaan.
B. Kebutuhan operator.
C. Kebutuhan pemakai.
D. Kebutuhan teknis.
g. Tahap penerapan sistem
informasi
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan
rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses
implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa
komputer[7]
Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain:
1. Paket Aplikasi
2. Pengembangan oleh staf sendiri
3. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan dari pihak luar
h. Tahap evaluasi
Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain:
1. Paket Aplikasi
2. Pengembangan oleh staf sendiri
3. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama yang dilakukan dari pihak luar
h. Tahap evaluasi
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.Tahapan proses uji coba, antara lain:
a.Mengecek alur sistem secara keseluruhan
b.Melakukan penelusuran pada sampel data
c.pengecekan
i. Tahap penggunaan dan pemeliharaan
Pada tahap ini sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, memback-up dan scanning virus.
BAB IV
Kesimpulan :
A. Ada beberapa prinsip yang tidak
boleh dilupakan yaitu :
1. Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan,
maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system
harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
2. Investasi modal yang besar
System yang dikembangkan membutuhkan
dana modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :
-
Semua alternative yang harus diinvestigasi
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang
menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya,
penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang
yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat
memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
B.
Model Model Pengembangan Sistem Informasi yang Umun Dalam
Perusahaan.
1. Sistem
Lingkaran Terbuka
Perusahaan dengan Sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka,
berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya (sumber daya
fisik). Ambil contoh perusahaan manufakur, mengolah bahan mentah menjadi bahan
produksi siap pakai, Imput,Prosses, Output. Sedikit
sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena
dengan tidak adanya umpan balik akan sulit untuk dilakukan control atas produk
yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan
(collaps).
2. Sistem Lingkara Tertutup
Dengan sistem tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan
dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsure
jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan.
3. .
Sistem Umpah Balik
Umpan balik
yang berguna untuk proses pengendalian adalah Informasi dengan dmensi-dimensi
sebagai berikut: Relevansi, Akurasi, Ketepatan Waktu, Kelengkapan .
C. Tahap
– tahap pengembangan sistem informasi manajemen Tahapan-tahapan
Pengembangan Sistem Informasi :
a. Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Informasi
b. Tahap perencanaan sistem informasi
c. Peran manajemen dalam proses
perencanaan
d. Tahap analisis sistem informasi
Saran :
Dalam pembahasan makalah kami ini
yang berjudul “ Model Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dan Tahap – Tahap
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen, dimana dalam pembahasan makalah kami
ini, baik dalam bentuk penulisan maupun dalam bentuk pengajian masih belum
sempurna. Oleh karena itu segala keterbatasan kami dalam pembuatan makalah kami
ini segala kritik dan masukan yang bersifat membangun semoga dapat bermanfaat
bagi kami .
Dalam hal ini kami juga sangat
berterima kasih Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Berkah dan Rahmatnya
Kepada kami sejak kami mulaikan makalah kami ini hingga selesai, kami juga
tidak lupa berterimakasih yang sebesar - besarnya kepada bapak yang mengasuh
bidang study “ Sistem Informasi Manajemen ’’ dimana atas segala arahan dan
bimbingan yang telah bapak berikan dalam bentuk makalah ini, lebih – lebih kami
juga berterimakasih kepada teman – teman atas segala dukungan dan kerja sama
yang baik dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam hal ini , tiada yang bisa kami
perbuat selain Doa, semoga Tuhan Memberkati Kita Semua, akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.
Daftar Pustaka :
J.G., System, Analysis, Design, and
Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.I.T.
Hawryszkiewycz, Introduction Systems
Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall, 1991Jogiyanto HM. Sistem
Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi,
Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. 2003.
Jogiyanto, Analisis dan Disain
Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.John G. Burch, Jr, Felix R. Strater,
Gary Grudnistski, Information Systems : Theory andKenneth E. Kendall dan Julie
E. Kendall. Systems Analysis and Design. Fifth Edition, International Edition.
2003.
Meilir Page-Jones, The Practical
Guide to Structured Systems Design, Second Edition,Practice, Second Edition,
John Wiley & Sons, 1979Raymond McLeod, Jr, Management Information System :
A Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall,
1979Whitten, Bentley and Dittman. Systems Analysis Design Methods. Sixth Edition.
Mc.Graw Hill. International Edition, New Jersey, 2004.Yourdon Press, Prentice
Hall, 1988
http://yogaefron.blogspot.com/2009/02/definisi-pengertian-sistem-informasi.html.
[07 Februari 2012]
[1]http://yogaefron.blogspot.com/2009/02/definisi-pengertian-sistem-informasi.html. [07
Februari 2012]
[2] Hawryszkiewycz,
Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall,
1991Jogiyanto HM. Sistem Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi: Konsep
Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. 2003.
[4] A
Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall,
1979Whitten, Bentley and Dittman. Systems Analysis Design Methods. Sixth
Edition. Mc.Graw Hill. International Edition, New Jersey, 2004.Yourdon Press,
Prentice Hall, 1988
[5] Groover,
M.P. (1987), Automation, Production Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, Prentice-Hall of India, New Dehli.
[6] Edwards,
L.A., dan Kipper, J.P. (1994),
Computerization: problem and solutions, Hydrocarbon Processing, Juni
1994, h. 57-65.
[7] Meilir
Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second
Edition,Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979Raymond McLeod,
Jr, Management Information System :
- J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.I.T.